Rabu, 27 Jun 2012

..belajarlah lagik..

Nasihat buat dirik yang sik brapa nak betul :
1.  Tauk aku sik pandey, jadi mula cinta pada ilmu (yg bermanfaat..al quran dan hadis), sukalah carik ilmu dan kongsi (supaya lebih faham dari sebelumnya dan mula muhasabah balit lau mula bertanyak kepada yg lebih alim dan pandey), maok belajar dan diajar (benda2 yang bagus2 sbb nak jadi bagus supaya dapat betul dirik dolok sblm membetulkan anak).

2. Jangan jadi penengkar dan pemangkah orang (rasa dirik selalu betul dan sik pandey molah salah)..gasak jak dan teruskan dengan perangey jaik mun maok dibencik org. Jadilah orang yag disuka orang

3. Berani kerana benar, takut kerana salah..selagik benar dan lurus, biar dirik dipadah dan digelar tuyuk, paloi, lurus bendul..yg penting apa pandangan Allah s.w.t. terhadap dirimu berpandukan kepada apa yg terlintas di dlm hati (selagik sik bertentangan dengan ketetapan Allah s.w.t.)

4. Supanlah sikit dan Malu lah dalam molah benda-benda jaik dan mungkar dan jangan malu untuk molah kebaikan, membina dan memajukan dirik..iboh peduli apa org2 yg "palaknya sik betul" kata tapi ambik peduli bilamana orang2 yang 'betul dan lurus' kata kat kita.

5. Perbetulakan dirik dolok (tangga dirik kat cermin) sebelum perbetulkan orang tapi menjadi tanggungjawab kita untuk sampaikan ilmu dan nasihat2 yang bagus kepada orang walaupun kita lebih kurang jak ngan nya..sebab adakala bilamana kita nyampai perkara bait kt orang kita akan terpikir balit tantang dirik kita gik..menjadikan kita makin bait dan sedar dirik.

Bila gik nak pergi kerjakan Umrah dan Haji









Terbayang aku ngan Kaabah dan nak ngerja haji dan umrah..(aku lamak dh pasang niat tok, mudaha-mudahan Allah izinkan aku dan orang2 yang aku sayang pergi ke sia, aminn) . Rindu nak g ke duak2 Kota Suci Mekah , temapat kelahiran baginda Rasulullah s.a.w. dan kota Madinah  tempat nabi s.a.w. berhijrah dan tempat letaknya Masjid Nabawi  (ada makam baginda  rasulullah s.a.w.)..InsyaAllah , aku akan smpi di sia juak kelak.




klik link tok mun berminat nak ngerja umrah..

Dialog Baginda Rasulullah s.a.w. dengan Iblis laknatullah.




Iblis merupakan satu bangsa Jin yang sangat alim, warak, ahli ibadah, menjadi ketua kepada Malaikat dan Jin. Apabila Allah s.w.t menjadikan Nabi Adam a.s dan memerintahkan semua makhluk untuk sujud kepada Nabi Adam a.s., Iblis engkar dan tak nak sujud. Iblis telah di murkai dan di laknati oleh Allah s.w.t.

Atas kejadian tersebut Iblis telah minta tangguh umurnya sehingga hari Qiamat dan berjanji untuk menyesatkan seluruh anak cucu Nabi Adam a.s. dengan segala cara dan tipu dayanya. Iblis berjanji di depan Allah s.w.t untuk menyesatkan keseluruhan umat manusia kecuali mereka2 yang IKHLAS kerana Allah s.w.t.
Untuk itu kita perlu waspada mengenai hasutan, pelan tindakkan, strategi penyesatan, dan permainan Iblis dan rakan-rakannya. Kita tahu kita tidak boleh nampak Iblis dan Iblis boleh nampak kita dan boleh mengalir di salur darah kita. Kita tahu Iblis ini memang pandai dalam bab Ilmu Agama dan juga Ilmu2 yang lain. Ia lebih mahir dan lebih tahu perihal manusia itu. Setiap manusia yang lahir akan ada bersamanya “Iblis” yang memerhati setiap gerak geri dari kecil sehingga mati. Iblis ini mencari masa yang sesuai untuk menyesatkan manusia.
Jika orang itu warak dan alim maka akan di sesatkan dengan kewarakan dan kealimannya. Jika orang itu berilmu maka dia akan memaniskan ilmunya untuk lebih berilmu dan mula lupakan tuhan. Jika orang itu meminati perkara yang samar maka ia akan menjelaskan dan mengatakan yang samar itulah yang benar.
TUJUAN IBLIS : Ialah untuk MENYESATKAN umat manusia dan MEMBELAKANGKAN ALLAH s.w.t di dalam kehidupan supaya sama-sama menyertai Iblis.
Untuk itu marilah kita kenali Iblis melalui Dialog antara Rasulullah s.a.w dengan Iblis untuk kita semua lebih peka akan tindak-tanduk Iblis dalam kehidupan kita. Semoga kita semua di beri Rahmat dan Pentujuk untuk menjadi hamba yang benar-benar Ikhlas kepada Allah s.w.t.
Dialog Iblis Dan Rasulullah s.a.w – Iblis Musuh Yang Nyata
Dari Muadz bin Jabal, dari Ibu Abbas: Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw di kediaman seorang sahabat Anshar, terdengar panggilan seseorang dari luar rumah, “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.” Rasulullah saw bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Lalu Saidina Umar bin Khattab berkata:“Izinkan aku membunuhnya wahai Rasullulah.” Rasulullah menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas ra berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”
Rasulullah saw lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah swt, sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “ Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat utusan Allah mendatanganiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang mendatanganimu. Tanyalah apa yang hendak Kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”


Orang yang dibenci Iblis
Rasulullah saw lalu bertannya kepada iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?” Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?” tanya Rasulullah saw.
“Pemuda yang bertaqwa memberikan dirinya mengabdi kepada Allah swt.”
“Lalu Siapa lagi?”
“Orang alim dan wara’ (loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci (juga merujuk kepada orang yang tetap wudu’nya).”
“Siapa lagi?”
“Seorang yang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain?”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar.”
“Selanjutnya apa?”
“Orang yang bersyukur”
“Apa tanda kesukurannya ?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”.
“Pandanganmu mengenai orang seperti Abu Bakar?”
“Ia tidak menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar Bin Khattab ?”
“Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur (ketakutan).”
“Usman Bin Affan?”
“Aku Malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali Bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali Bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah swt)
Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba yang bersujud 1 kali kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat hamba terebut.”
“Jika seorang umatku berpuasa ?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca Al-Qur’an?”
“Aku merasakan diriku meleleh laksana timah di atas api”
“Jika ia bersedekah?”
“ Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu ?”
“ Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang dijalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang bertaubat (orang yang benar-benar taubatnya).”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar diwaktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng (melukakan) wajahmu?”
“Sedekah yang diam-diam (contoh mudah ialah tangan kanan bersedekah walhal tangan kiri tidak mengetahui akan sedekah tangan kanan tersebut).”
“Apa yang dapat merusak wajahmu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majlis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak-anak mu dimusim panas?”
“Dibawah kuku manusia (perintah supaya memendekkan kuku).”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Lalu Baginda Rasulullah bertanya lagi: “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba”
“Siapa sahabatmu?”
“Penzina”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir (juga merujuk kepada orang yang menyesatkan)”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan Solat Jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja”
Iblis Tidak Berdaya Dihadapan Orang yang Ikhlas
Rasullullah SAW lalu bersabda lagi: “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan ummatku dan menyengsarakanmu.”
“Iblis segera menjawab: “Tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga Hari Akhir. Bagaimana Kau bisa berbahagia dengan ummatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku? Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang Ikhlas (Mukhlisin).”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?”
“Tidaklah Kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat orang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan serta hatinya masih selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis dibantu oleh 70 000 anak – anaknya
Iblis berkata lagi: “Tahukah kamu wahai Muhammad, bahwa aku mempunyai 70 000 anak dan setiap anak memilki 70 000 syaitan. Sebahagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama’. Sebahagian untuk mengganggu anak-anak muda, sebahagian untuk mengganggu orang tua, sebahagian untuk menggunggu wanita tua, sebagian anakku juga aku tugaskan kepada para zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.”
“Aku juga punya anak yang suka menaburkan sesuatu dimata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur hingga pahalanya terhapus.”
“Aku juga punya anak yang senang berada di lidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia ceritakan kepada manusia (membangga-bangga), maka 99% pahalanya akan terhapus.”
“Pada setiap seseorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk dipinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”
Iblis berkata lagi: “Keluarkan tanganmu, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak-anak ku selalu menyusup dan berubah
ke satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.”
“Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa akannya.”
Berkata lagi Iblis tersebut: “Tahukah kamu wahai Muhammad? Bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus meggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda
Iblis menyambung ceritanya: “Tahukah kamu wahai Muhammad? Dusta berasal dari diriku. Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa derngan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai,isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, iaitu Cerai.”
Iblis menyambung: “Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ngulur (melambat-lambatkan) solat, Setiap ia hendak berdiri untuk solat, aku bisikkan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu, maka solat itu dipukulkannya ke mukanya.”
“Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya lihat kiri dan kananmu, ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku ucapkan ‘solatmu tidak sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul?”
“Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Iapun solat seperti ayam yang mematuk beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjama’ah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkan sebelum iamam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.”
Iblis menyambung lagi: “Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. dan ia pun semakin taat padaku.”
Iblis berkata kepada Rasulullah: “Kebahagiaan apa untukmu, sedangkan aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, ‘Kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’ Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat, maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.”
“Wahai Muhammad, apakah engkau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam?”


10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT
Rasulullah bertanya pula kepada Iblis: “Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“ Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak.
Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan” (Qs Al Isra :64).
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.”
“Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.”
“Aku minta kepada Allah agar aku bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai ‘masjid’ku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai ‘kitab’ku.
Aku minta agar Allah memberikan saudaraku, maka ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman, “Orang-orang boros (membazir) adalah saudara-saudara syaitan. “(Qs. Al – Isra:27).
“Wahai Muhammad, aku juga meminta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “Silakan,” aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata lagi: “Wahai Muhammad, aku tak bisa meyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda,”
“Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorang pun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun dimuka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak diperut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.” (nafi makhluk, Isbatkan Allah)
Rasulullah SAW lalu membaca ayat berikut: “Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud : 118 – 119). Juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (Qs Al-Ahzab :38). Iblis lalu berkata: “Wahai Rasul Allah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering.
Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk syurga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tidak sesekali berbohong.”
Begitulah kisah mengenai Iblis, yang telah dipersaksikan kehadapan Baginda Rasulullah saw tanpa ada sedikit pun penipuan dalam percakapannya. Maha Suci Allah yang menciptakan berbagai-bagai ragam Makhluk-Nya. Hanya tinggal untuk membuat pilihan antara kita, sama ada jalan ‘benar’ atau jalan sebaliknya yang hendak kita pilih dalam mendapatkan Redha Allah swt.

Sumber :
1.Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyidin Ibnu Arabi/Darul ‘Ilmi al – Munawar asy-Syamsiyah, Madinah.
2.Iblis Dan Alamnya (Musuh Kamu Yang Paling Nyata) oleh Atok Zamany.
3.Blog – http://bradokapak.blogspot.com/

Selasa, 26 Jun 2012

TINGKATKAN IBADAH DI BULAN SYAABAN


 Kini kita berada dalam bulan Syaaban. Bulan kelapan dalam taqwim Islam. Bulan yang penuh kemuliaan dan banyak kelebihan. Rasulullah SAW sendiri memperbanyakkan ibadah di bulan ini seperti ibadah puasa sunat. Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Usamah bin Zaid tentang hikmah puasa yang dilakukan dalam bulan Syaaban. Baginda bersabda yang bermaksud:
”Bulan Syaaban yang berada di antara Rejab dan Ramadhan adalah bulan yang dilupakan manusia dan ia adalah bulan yang diangkat padanya amal ibadah kepada Tuhan seru sekalian alam, maka aku suka supaya amal ibadah saya diangkat ketika saya berpuasa”

Justeru marilah kita perbanyakkan Syaaban ini dengan ibadah berikut:

1. Puasa sunat
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud :
” Saidina Aisyah pernah berkata:Aku tidak pernah melihat baginda berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat baginda berpuasa sunat di dalam sebulan lebih banyak daripada puasanya di bulan Syaaban”  (hadis riwayat Bukhari)
Ia juga  sebagai latihan untuk menghadapi bulan Ramadhan. Melazimi perut dengan berlapar akan menjadikan kita lebih bersedia untuk menghadapi Ramadhan agar tidak berlaku kejutan kepada sistem pemerosesan makanan dalam organ badan kita. Puasa ini dikira sebagai ”warm up” sebelum datangnya Ramadhan  untuk kita menunaikan puasa wajib pula.

2. Mengkada puasa wajib
Puasa Ramadhan yang tertinggal tetap wajib diqada  kepada setiap mukallaf. yang diberi keharusan berbuka seperti sakit, musafir, haid, nifas, hamil dan sebagainya. Saidatina Aisyah pernah memberi keterangan kepada Muazah al Adawiah yang bermaksud:
”Maka kita diperintahkan mengqada puasa (kerana kedatangan haid) tidak disuruh mengqada sembahyang yang tertinggal(semasa kedatangan haid)”     (Hadis riwayat Muslim)
Perbuatan melengah-lengahkan qada tanpa uzur hingga datang Ramadhan berikutnya adalah berdosa dan diwajibkan ke atasnya qada dan membayar fidyah.Malah fidyah itu akan berganda setiap tahun apabila masih gagal mengqada puasa tersebut. Perlu diingat, puasa qada tidak akan luput dari tanggungjawab seseorang. Malah fidyahnya akan terus berganda selagi ia belum melunaskan puasa tersebut.
Alangkah meriahnya di meja makan ketika berbuka, isteri berbuka kerana puasa qadanya, manakala suami dan anak-anak berbuka kerana puasa sunat. Suasana Ramadhan telah dijelmakan di bulan Syaaban.

3. Memperbanyakkan doa, zikir dan membaca selawat atas Nabi  
Amalan seperti berdoa, berzikir dan berselawat akan mendekatkan diri kita kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud”barangsiapa yang mengagungkan bulan Syaaban, bertaqwa kepada Allah, taat kepadaNya sertamenahan diri dari perbuatan maksiat, maka Allah Taala mengampuni semua dosanya dan menyelamatkannya di dalam tahun itu dari segala macam bencana dan penyakit”                     (dipetik dari kitab Zubdatul Maizin)
Dalam kita membicarakan kelebihan bulan Syaaban, kita jangan melupai satu malam yang paling mustajab berdoa, malam pengampunan dan rahmat iaitu malam Nisfu Syaaban. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
”dari Abi Musa Al asyari dari Rasulullah SAW, baginda bersabda:Sesungguhnya rahmat Allah SWT datang pada malam nisfu Syaaban, lalu dia mengampunkan kesalahan kesemua makhluknya melainkan orang musyrik atau orang yangbermusuhan”          (Hadis riwayat Ibnu Majah)
Itulah yang berlaku dalam masyarakat kita hari ini, apabila kita mengadakan majlis bacaan yaasin sebanyak tiga kali dan memohon doa agar dipanjangkan usia, dijauhkan dari bala dan dimurahkan rezeki.
Kita juga jangan melupai satu sejarah agung yang tercipta pada 15 Syaaban yang memberi implikasi besar hingga hari ini. Allah telah memerintahkan Rasulullah agar mengadap Baitulahilharam di Mekah dalam solat sebagai ganti arah kiblat sebelum ini iaitu Baitul Maqdis.
Sepanjang mengadap kiblat ke Baitul Maqdis, Rasulullah sering mendapat ejekan dari orang yahudi yang mengatakan Rasulullah mengadap ke arah tempat suci mereka  dan orang Islam tiada suatu tempat yang mulia untuk dihadapkan ketika mengerjakan ibadah. Rasulullah SAW sering dicemuh, diperlekeh, lalu baginda bermohon dan berdoa kepada Allah SWT agar dibenarkan mengadap ke arah Masjidil Haram yang sememangnya baginda cenderung ke arahnya. Lalu Allah Taala berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 144 yang bermaksud:
”Kerapkali kami melihat engkau(Wahai Muhammad) berulang-ulang mengadap ke langit, maka kami benarkan engkau berpaling mengadap ke arah yang engkau sukai,oleh itu palingkan ke arah Masjidil Haram(tempat letak Kaabah) .
Suruhan mengadap ke arah Baitulahilharam sangat dinanti baginda agar kemuliaan Baitulhiharam tetap terpelihara yang menyambung risalah tauhid yang pernah dibawa oleh Nabi Ibrahim. Arah kiblat yang satu melambangkan simbol kesatuan umat yang padu dan menjadi pusat tumpuan dan perhimpunan sedunia ketika mengerjakan ibadah haji.
Oleh kerana bulan Syaaban datang hanya sekali dalam setahun, maka ambillah kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah dalam usaha memperbaiki diri menuju ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT.

Disediakan oleh:
Bahagian Dakwah, JAIS

Khamis, 21 Jun 2012

Dengan Nama Allah Yang MAha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Segala pujian hanya layak bagi Allah s.w.t. Pemilik alam semesta. Selawat dan salam keatas semulia2 insan , Baginda Rasululah s.a.w., serta selamat sejahtera ke atas ahli keluarga baginda ,dan para sahabat baginda.

Dalam menempuh kehidupan seharian dunia kinek tok, kita menghadapi bermacam-macam jak dugaan dan rintangan. Ada yang berjaya mendapatkan apa yg di maoknya dan sik kurang yang gagal. sik kesahlah apa juak endingnya tapi yg sepatutnya kita harapkan hanyalah satu iaitu Allah s.w.t . redha dengan apa yg kita polah dan laksanakan. Dekat dengan rahmatNya dan jauh dari kemurkaanNYa. Kita mesti taat dan yakin kepada segala ketentuan Allah s.w.t kepada kita semua. Maka beruntunglah orang-orang yang taat sebab nya dilindungi Allah s.w.t. di dunia dan akhirat.

Kamek ingin kongsikan apa yang kamek dapat dari orang yg lebih arif dari kamek. supaya dengan perkongsian tok dapat kamek dan kitak yg membaca dapat jadikan panduan, menjalankan urusan hidup di dunia dengan lebih bagus agik seterusnya mendapat keredhaan daripada Allah s.w.t. insyaAllah.

Ada 7 golongan yang akan mendapat naungan Allah di akhirat kelak berdasarkan kepada satu hadis baginda Rasulullah s.a.w. yang kita rindu dan cinta. Hadis ya bermaksud ~


" Daripada Abu Hurairah daripada Nabi saw, ia bersabda : Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada naunganNya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya iaitu :

1.Pemerintah yang adil.

2. Pemuda pemudi yang hidupnya sentiasa mengerjakan ibadat kepada Tuhannya.

3. Orang yang hatinya sentiasa terikat dengan masjid. (solat berjemaah dan di awal waktu)

4.Dua orang yang berkasih sayang kerana Allah di mana kedua-duanya berkumpul dan berpisah untuk mendapat keredhaan Allah.

5. Orang yang dipujuk oleh perempuan/lelaki yang kaya lagi rupawan untuk berzina lalu dia menolak dengan berkata: “Aku takut kepada Allah!” (menggambarkan kekuatan iman dan ketakwaannya)

6. Orang yang bersedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberi oleh tangan kanannya. (menggambarkan keikhlasan hati orang yang bersedekah)

7.Orang yang menyebut atau mengingati Allah dengan keadaan tidak ada dalam ingatannya perkara lain, lalu menitis air matanya kerana takut dan harap kepada-Nya.

(Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah) "



sadaqa rasululah s.a.w. , benar apa yg disampaikan oleh baginda Rasulullah s.a.w. Mudah-mudahan kita semua tok, cuba sedaya upaya kita untuk jadi sekurang-kurangnya salah satu daripada 7 golongan tok.  Siapa gik nak nolong kita berubah dan dapatkan kebaikan kecuali kita empun yang menggerakkan dirik kita. Bermula dari dalam dirik kita pasya baruklah orang2 yang dipertanggungjawabkan oleh Allah s.w.t. kepada kita (Anak, Isteri, suami, ahli keluarga). 

Isnin, 11 Jun 2012

Premium Beautiful: Small One goes to Big One

Premium Beautiful: Small One goes to Big One: Small one Big One ha.ha.ha. 'i am life' Harini terlewat nak update blog almaklum jer la kan sekarang kan masih bekerja lagi. Saba...

Premium Beautiful: Paris TO London Laluan Seterusnya

Premium Beautiful: Paris TO London Laluan Seterusnya: Isnin yang terbaik untuk naikan semangat, muhasabah diri sikit nak bawak diri melancong keluar negara, tak kan setakat dalam negara jer yang...

Isnin, 4 Jun 2012


Rasulullah S.A.W Dan Pengemis Buta

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata:

“Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya.”

Namun setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Rasulullah SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha (salah satu istri Rasulullah SAW). Beliau bertanya kepada anaknya,

“Anakku adakah sunnah kekasihku (Muhammad) yang belum aku kerjakan?”.

Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya,

“Wahai Ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”.

“Apakah itu?”, tanya Abu Bakar r.a.

“Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya.

Sebagaimana kita ketahui bersama Abu Bakar r.a adalah sebagai Amirul Mu’minin (Khalifah/Raja/Presiden seluruh ummat Islam pada waktu itu.

Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak,

“Siapakah kamu?”.

Abu Bakar r.a menjawab,

“Aku orang yang biasa”.

“Bukan!, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu,

“Ketika ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku dengan lembut”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,

“Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.”

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. ia pun ikut menangis, kemudian berkata,

“Benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…”

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya mengucapkan “Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh..” dihadapan Abu Bakar r.a.

anda mungkin berminat :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...